Kamis, 09 April 2009

MENJADI LEBIH MENGERTI

Hari ini adalah pesta demokrasi katanya, semua penduduk Indonesia berhak memilih partai yang akan mewakili suara rakyat katanya, namun hari ini yang terjadi adalah sebagian warga di lingkunganku tidak dapat memilih karena tidak ada surat suara, kontan beberapa warga yang berkumpul bertanya kepada ketua RT yang juga tidak dapat memilih, dan sang ketua RT juga tidak mengetahui penyebabnya, kebetulan dia adalah Ketua RT pengganti karena RT yang lama pindah alamat.
Ada seorang ibu yang tampak tidak senang dengan kondisi tersebut dan mengungkapkannya walau dengan sedikit bercanda, dia menyatakan keberadaannya yang sudah lama tinggal di komplek ini dan merasa haknya tak terpenuhi. Ketua RT berusaha menjelaskan namun sang ibu tampaknya kurang dapat menerima, malah mengkaitkan dengan iuran bulanan yang biasa warga berikan untuk menjaga keamanan dan kebersihan. Tentu saja kedua hal tersebut tidak ada kaitannya lagian uang tersebut sama sekali tidak dikelola oleh RT tapi oleh RW.
Melihat kejadian seperti itu saya berfikir, seorang ketua RT dan RW beserta anggotanya adalah pekerja sosial tanpa gaji. Mereka harus mengurusi ini dan itu keperluan warga dan tidak menerima upah, begitulah yang sebenarnya dan seharusnya, namun banyak sekali warga yang tidak mengerti mengeluhkan ini dan itu dan tidak jarang yang marah-marah bila ada hal-hal yang tidak berkenan di hati mereka. Seharusnya tidaklah demikian, seorang pengurus RT atau RW yang baik seharusnya dihormati dan dihargai karena mereka telah menyediakan waktu dan tenaga untuk mengurusi kepentingan warga.
Bila ada seseorang yang baik, jujur dan benar dalam melakukan tugasnya dan menerima apa yang tidak sepantasnya ia terima maka hal itu akan membuat orang benar tersebut tidak mau lagi melakukan tugasnya dengan baik dan sebagai akibatnya orang-orang curanglah yang akan mau menerima jabatan untuk dapat menyalahgunakannya, dan tidak sedikit hal itu terjadi dalam masyarakat. Saya pikir bila hal itu terjadi maka kita punya andil salah dalam membuat hal itu terjadi.
Sekarang saya menjadi lebih mengerti, mengapa seseorang yang baik pada akhirnya tidak mau melakukan fungsinya padahal ia mampu, dan mengapa pada akhirnya orang-orang yang tidak benarlah yang menginginkan jabatan yang nyata-nyata proyek rugi seperti menjadi pengurus RT RW. Mungkin awalnya mereka tidak bermaksud seperti itu tapi pada akhirnya kondisi membuat mereka berubah, hanya orang-orang yang memiliki visi yang kuatlah yang dapat bertahan, masalahnya seberapa banyak orang-orang yang seperti itu?

Menghargai orang memang lebih baik daripada mencela, mengikuti apa yang terjadi di warga sekitarku membuat aku lebih mengerti tentang arti bermasyarakat dan bersikap baik. Aku mulai berfikir, bila ada seorang yang kaya raya dan benar lalu menjabat sebagai ketua RT atau RW dengan motivasi hanya untuk melakukan kebaikan untuk masyarakat, alangkah baiknya hal tersebut bila dapat terwujud. Mungkinkah ???

Mungkin doa dapat membuat hal itu terwujud, bukan saja untuk ruang lingkup RT RW tapi lebih luas lagi, bangsa ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang benar. Saya dengar untuk menjadi caleg saja banyak orang harus mengeluarkan uang sendiri, saya pikir ketika mereka terpilih apa agenda pertama mereka bukan mengembalikan modol yang sudah dikeluarkan ? Mengingat hal tersebut sepertinya hopeless............. mungkinkah akan ada pemimpin yang mulia yang mau menjabat di bangsa ini ????
Berdoalah agar tangan Tuhan yang turun untuk menentukan pilihan agar ketika pemimpin itu terpilih maka kita dapat menghormatinya dan mendukungnya dalam doa............