Jumat, 30 Januari 2009

Folentir : Ketua RT Wanita Pertama

Besok adalah hari terakhir di bulan Januari 2009. Waktu serasa berlari, baru saja perayaan tahun baru yang bertaburkan kembang api berlalu kini sedikit waktu lagi bulan keduapun datang. Dalam hari-hari yang terasa begitu cepat ini, sering aku bertanya apa yang dapat kulakukan agar waktu ini tidak berlalu tanpa arti. Tentu saja selain menjalani fungsi sebagai istri dan ibu yang baik rasanya ada yang kurang yang seharusnya dapat wanita lakukan. Berfungsi di masyarakat.
Ah kalimat itu kelihatannya telalu muluk untuk diucapkan, apalah artinya seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya bergelut dengan urusan di rumah yang tidak pernah habisnya? Namun ada satu kisah yang cukup menarik yang pernah kuhadapi beberapa waktu ini.
Kisahnya begini, persis di depan rumahku ada sebuah lahab fasum yang dijadikan lapangan bola, setiap siang hingga sore entah anak-anak remaja dari mana selalu bermain sepak bola disana, selain menimbulkan suara yang berisik, tendangan bole mereka sering mengenai pagar-pagar rumah warga yang ada di sekeliling lapangan tersebut hingga menimbulkan kemarahan pemilik rumah pada anak-anak yang selalu asik bermain demikian juga denganku, bagaimana tidak, suatu ketika aku sedang tidur siang tiba-tiba dikagetkan dengan suara keras tendangan bola yang persis mengenai pagarku. Serasa dibangunkan geledek, tentu saja itu tidak nyaman buatku. Lalu aku mulai memperhatikan tetangga kiri kananku yang marah-marah akibat hal yang sama lalu kupikir ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, bisa-bisa warga sekitar menjadi berpenyakit darah tinggi karena sering emosi. Lalu aku berinisiatif untuk mengajukan ini pada ketua RT setempat namun tentu saja aku tidak ingin sendirian jadi kuajaklah beberapa warga yang menurudku berkepentingan untuk ikut serta. Singkatnya ada 8 keluarga yang setuju dan 6 orang yang sempat berkunjung ke rumah Pak RT untuk membicarakan hal ini. Hasil akhirnya kini fasum ini tidak lagi menjadi lapangan bola dan warga sekitarpun tidak lagi marah-marah.
Sebagai warga yang baik tentu saja saya menghargai kerja bagus Pak RT dan ingin memberikan hadiah sebagai ucapan terima kasih dan kembali saya berinisiatif untuk menjadi koordinatornya namun ternyata ada warga yang mengakui bahwa sebenarnya Pak RT tidak berbuat apa-apa, dia hanya menyuruh satpam melarang dan yang berinisiatif mencabut gawang yang memang semula ada adalah warga tersebut, mendengar hal tsb maka rencana memberi hadiahpun saya batalkan dan atas usul warga tsb maka kami berinisiatif untuk kembali mengajak warga sekitar untuk mengadakan pertemuan guna membahas kelanjutan penggunaan lahan fasum tersebut menjadi taman yang hijau.
Ini pengalaman pertamaku untuk mengkordinir warga, ternyata tidak gampang juga karena banyak orang yang lebih suka pasif daripada berperan aktif, dilingkungan kecil seperti lingkunganku saja lebih banyak orang yang tidak terlalu perduli pada sekitarnya apalagi bila dilingkungan perumahan elit pikirku, tapi pencetus ide selalu harus bekerja lebih keras daripada yang lain, itu hal yang biasa pikirku jadi aku pantang menyerah, tetap kuteruskan rencana semula, walau tidak dapat menghubungi warga yang pergi pagi pulang malam tapi sms dan telpon tetap dapat dipergunakan walau memang ada kost tambahan tapi demi kepentingan bersama tak apalah toh bila berhasil semua akan senang.
Ada cerita lucu juga dibalik hal ini, kebetulan Pak RT yang kami temui tiba-tiba pindah rumah dan menurud aturan harus diganti dengan RT baru, karena berhubungan dengan acara pemanfaatan lahan fasum para warga malah mengusulkan supaya aku menjadi ketua RT, ada seorang Bapak yang bilang : Folentir Bu, jadi Ketua RT Wanita pertama.
Haha aku tertawa, seharusnya suamilah yang menjadi Pak RT walau saya juga pada akhirnya akan dipanggil Bu RT. Tapi masalahnya kami tidak beminat sama sekali dan disekitar sini tidak ada yang berminat dan bila ada ya begitu itu tadi, bukan ingin berfungsi hanya ingin bergengsi, memang repot.
Lalu selanjutnya bagaimana ?.............. tunggu tanggal mainnya.

Tidak ada komentar: