Kamis, 25 Maret 2010

Memenuhi Kerinduan

Telah sejak September 2009 aku absen dari menulis. Hal ini disebabkan karena kesibukanku tetapi kemudian aku lupa kata kunci untuk login dan akibatnya aku sama sekali tidak mengurus blog lagi.
Hari ini tiba-tiba aku merasa ingin membaca semua catatan pengalaman yang telah aku tulis di blog dan keinginan menulispun timbul lagi. Sudah setengah tahun aku tidak menulis, sebetulnya sudah banyak hal-hal yang terjadi di masa itu.
Dihari-hari dimana aku sering menulis adalah hari-hari dimana aku tidak memiliki terlalu banyak kegiatan tetapi di hari-hari sibukku aku malah tidak ingat untuk menulis, namun entah kenapa rasanya aku ingin kembali belajar menulis.

Menyadari pentingnya menulis dan mengingat dengan tulisan aku dapat mengekspresikan diriku, perasaanku, pengalamanku, dan pengetahuanku maka rasanya tidak salah bila aku memulai kembali kebiasaan yang tidak buruk ini.
Selama aku absen dari menulis, aku masih tetap sebagai ibu rumah tangga, namun ada kegiatan lain yang aku ikuti yaitu kampanye anti narkoba dan anti sex bebas ke sekolah-sekolah, belum lagi bisnis online yang masih tetap aku kembangkan masih terus berjalan dan makin baik. Salah satu yang agak meringankanku sekarang adalah aku sudah tidak bertugas membuat laporan keuangan perusahaan lagi yang dulu paling banyak menyita waktuku jadi sekarang aku rindu menulis.

Hari ini anakku pulang dari sekolah dengan celoteh-celoteh kecilnya kemudian dia berkata....... "cerita jangan, cerita atau jangan ya?" Mendengar itu aku langsung menjawab "cerita dong, masa ada yang penting tidak diceritakan "
Dia mulai bercerita tentang perlakuan teman sekolahnya yang mambuatnya hingg menangis, pengalamannya yang tidak enak ini membuat dia merasa takut bila aku menyalahkannya, padahal dia sudah merasa disakiti, namun aku meyakinkannya bila aku tidak menyalahkannya namun menasehati dimana perlu, kemudian dia bercerita lagi tentang pengalaman lain mengenai temannya yang lain yang berlaku agak semena-mena pada dia, dan dia juga bercerita bahwa sebagian besar anak di kelas kurang suka pada anak tersebut, diapun demikian. Aku menasehati dia untuk menghindari pertengkaran dan beberapa hal lainnya.

Dari percakapan yang kami lakukan, aku menyadari pentingnya seorang anak memiliki orang tua terutama ibu untuk menjadi sahabat dimana dia dengan bebas dapat menceritakan pengalamannya bahkan yang paling menyakitkan dan memalukan sekalipun.

Ketika aku mulai terlibat dalam kampanye anti narkoba dan sex bebas, aku melihat bahwa banyak generasi muda sekarang menuju kehancuran. Salah satu penyebab hal itu dapat terjadi adalah tidak adanya kedekatan anak dengan orang tua. Banyak anak muda lebih suka curhat dengan teman daripada orang tua mereka dan mendapat input yang tidak selalu baik dan benar. Seandainya orang tua dapat menjadi sahabat anak-anak mereka maka anak-anak tidak perlu lagi mencari sosok lain. Bila anak tidak percaya bahwa orang tua mereka dapat menerima hal-hal yang paling menyakitkan dan memalukan yang ia alami maka mereka tidak akan bercerita pada orang tua, maka siapa yang menjadi orang yang dapat menerima mereka apa adanya, kepada orang tersebutlah mereka akan datang. Inilah awal mula petaka dapat datang.

Kita perlu belajar menjadi orang tua yang dapat dipercaya oleh anak-anak kita.
Biarlah ketika mereka mengalami hal-hal yang paling memalukan dan menyakitkan sekalipun mereka dengan berani dan bebas dapat datang pada kita dan yakin bahwa kita dapat menolong mereka dan memberi kelegaan pada mereka..........

Tidak ada komentar: