Sabtu, 16 Februari 2008

Pengalaman Menata keuangan

Setiap keluarga dapat hidup berkecukupan. Tetapi hal itu tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Jika kita mau hidup berkecukupan maka harus ada rencana yang dilakukan bahkan jauh sebelum kehidupan berumah tangga dimulai.

Kata cukup mempunyai arti yang berbeda bagi tiap-tiap orang, namun kita harus menyesuaikan gaya hidup dengan tingkap penghasilan kita masing-masing.
Sebenarnya dalam hidup ini, asal kita mau hidup sederhana, kita tidak akan dipusingkan dengan hal-hal yang menguras tenaga, pikiran bahkan kesehatan kita.
Asal ada makanan dan pakaian itu sudah cukup, ini adalah tingkat kesederhanaan yang paling mendasar, namun hal itu bukan berarti membuat kita jadi malas dan tidak mau bekerja lebih keras karena tidak memiliki keinginan untuk hidup lebih baik.
Yang perlu dilakukan adalah kita tetap bekerja keras, berusaha untuk maju, melakukan segala sesuatu dengan sekuat tenaga dan menyerahkan hasilnya dengan kerelaan, artinya ketika kita telah melakukan yang terbaik apapun hasilnya, itu patut kita syukuri.
Namun disisi lain kita selalu membangun gaya hidup kita dibawah penghasilan yang kita dapat sehingga memungkinkan kita untuk menyimpan atau berinvestasi.
Bukan sebaliknya memiliki gaya hidup yang sama atau bahkan melebihi apa yang kita hasilkan sehingga menimbulkan hutang dan pekerjaanpun menjadi beban, sampai ketenangan menjauh.

Kecukupan tidak hanya terletak pada seberapa besar penghasilan yang kita miliki, tetapi seberapa baik kita mengatur pengeluaran kita.
Pengetahuan untuk mengatur keuangan dengan baik memungkinkan kita untuk selalu hidup cukup. Dengan mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran akan mempermudah hal tsb.

Saya sudah terbiasa untuk mencatat seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam keluarga kami sejak tahun 1999, namun saya baru merasakan pentingnya hal tsb setelah tahun 2005.
Ketika itu kami sedang membutuhkan dana yang cukup besar secara mendadak dan diluar rencana. Disaat itu saya selaku manager keuangan keluarga tidak tahu apa yang harus saya buat. Saya hanya dapat berdoa, kemudian saya mendapat pencerahan untuk kembali mempelajari semua catatan keuangan yang selama ini sudah saya buat dan tersimpan rapi.
Ternyata saya menemukan ada banyak hal yang masih dapat saya hemat dan dari sana saya membuat rencana ulang untuk menata keuangan kami guna memenuhi kebutuhan mendadak tsb. Dengan anugerah Tuhan yang maha esa akhirnya kebutuhan kami terpenuhi.

Dari hal tersebut diatas saya belajar lebih mengerti lagi bahwa pencatatan keuangan itu penting, dan karena mencatat secara manual itu merepotkan akhirnya saya menggunakan komputer.
Beberapa waktu kemudian saya berhasil juga membuat program untuk mempermudah hal tsb. Program itu bahkan mampu memperlihatkan perkembangan keuangan keluarga.
Pencatatan yang tadinya sederhana menjadi layaknya laporan keuangan pada perusahaan pada umumnya dengan cara yang sangat mudah.
Program ini pulalah yang kemudian saya tawarkan kepada banyak orang terutama keluarga yang mau belajar mengatur keuangan mereka, sehingga menjadi lebih baik dan memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup berkecukupan dengan perencanaan yang dibuat secara matang.

Harapan saya adalah setiap orang menyadari pentingnya membuat rencana melalui pencatatan keuangan. Biasanya dengan cara manual banyak orang segan melakukannya namun melalui program yang saya buat, pencatatan menjadi lebih mudah dari manual.
Semoga setiap keluarga tidak lagi mengalami kesulitan keuangan. Tentu saja hal ini hanya berlaku bagi orang-orang yang mau belajar, memiliki disiplin dan mau berubah.

Ternyata apa yang saya coba lakukan mendapat sambutan baik juga dari beberapa teman, kenalan dan orang-orang yang berada dalam komunitas saya.
Semoga berguna.

Tidak ada komentar: