Senin, 10 Maret 2008

Seputar Mengurus Keuangan dan Rumah Tangga

Kemaren ada seorang ibu yang bertanya:

"Idealnya berapa sih kita harus menabung setiap bulannya ? kok rasanya saya tidak dapat menabung sekarang ini, biaya pendidikan anak terlalu mahal, belum lagi ada ini dan itu, mana harga-harga pada naik, rasanya sulit untuk dapat menabung, jangan kurang aja udah syukur, apalagi saya kan seorang ibu rumah tangga alias tidak bekerja".

Mungkin pertanyaan atau pernyataan yang serupa sering dimiliki oleh ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja atau malah yang sedang bekerja karena akhir-akhir ini keluhan yang sama tidak sedikit mengalir dari mulut para ibu rumah tangga yang sehari-harinya hanya dirumah, sedangkan penghasilan sang suami tidak bertambah. Bahkan disebabkan kekhawatiran akan kekurangan menyebabkan tidak sedikit ibu-ibu yang takut untuk berhenti bekerja padahal jika mau jujur batin mereka bergejolak.

Bila saya mengamati kehidupan banyak keluarga, saya mendapati bahwa ada keluarga yang dapat hidup dengan pendapatan Rp 300.000,- sebulan, ada yang Rp 3.000.000,- ada yang Rp 30.000.000,- ada yang dibawah atau bahkan diatas angka-angka tersebut.
Sangat bervariasi, walaupun pendapatan mereka menentukan gaya hidup mereka, ada yang kita sebut sangat miskin, ada yang miskin, pas-pasan, kaya dan lain sebagainya.

Saya memiliki kesimpulan sendiri atas hal ini, sesuai dengan gaya hidup yang berbeda dari setiap orang maka saya membuat tingkatan yang membuat kita dapat menggolongkan di tingkat mana posisi keuangan kita berada, ini tidak ditentukan oleh besarnya pendapatan seseorang tetapi oleh bagaimana seseorang mengelola pendapatannya tersebut.
Perhatikan Penjabaran berikut :

- Sangat Miskin = Tidak ada Pendapatan.

- Miskin = Pendapatan lebih kecil dari Pengeluaran.

- Pas-pasan = Pendapatan sama besar dengan Pengeluaran.

- Cukup = Kelebihan Pendapatan dibawah 30%.

- Sederhana = Kelebihan Pendapatan diatas 30%,<>

- Menengah = Kelebihan Pendapatan sama dengan 50%.

- Kaya = Kelebihan Pendapatan diatas 50%.

- Sangat Kaya = Kelebihan Pendapatan melebihi posisi kaya.


Dengan melihat penjabaran diatas maka dapat disimpulkan
andalah yang dapat menentukan posisi keuangan anda.
Gaya hidup setiap orang sangat berbeda, definisi sederhana bagi seseorang yang memiliki penghasilan 30 juta perbulan tentu saja berbeda dengan yang memiliki penghasilan 3 juta perbulan, namun bila dengan pendapatan dan gaya hidup yang biasa dijalani seseorang masih dapat menabung seperti gambaran diatas maka itulah posisi keuangan yang mereka miliki, mulai dari sangat miskin sampai sangat kaya.
Seseorang yang memiliki penghasilan 30 juta perbulan dapat saja digolongkan dalam posisi miskin apabila pendapatan mereka tersebut selalu kurang untuk mencukupi gaya hidup mereka, dan sebaliknya seseorang yang memiliki pendapatan 3 juta dapat saja memiliki posisi kaya.

Definisi kaya dapat juga berbeda bagi setiap orang namun bagi saya definisi kaya adalah anda tetap dapat menjalani gaya hidup yang selama ini anda jalani tanpa khawatir akan kekurangan, anda tetap dapat melakukan apapun yang anda ingin lakukan tanpa anda terikat oleh apapun tatapi pendapatan anda terus mengalir, dengan kata lain anda dapat sedang rekreasi di Bali tetapi uang terus masuk ke rekening anda dan posisi keuangan anda tetap berada dalam kategori kaya atau sangat kaya [penjabaran diatas].
Apakah hal itu mungkin terjadi ???
Bila saya membaca tulisan orang-orang kaya, rata-rata mereka seperti itu dan bila saya pelajari mengapa hal itu dapat terjadi maka ternyata yang mereka lakukan sederhana :
Mereka mengalokasikan pendapatan mereka untuk investasi dan tabungan sebanding dengan jumlah pengeluaran yang mereka pakai, tentu saja jumlah penghasilan juga mempengaruhi, namun dalam skala yang kecil kita dapat mulai melakukan hal itu.
Seperti pepatah yang mengatakan diatas langit ada langit, tetapi saya katakan bila udah disebut langit berarti sudah tinggi artinya kita dapat menjadi kaya dalam skala kita masing-masing.
Kita dapat memulainya dari sekarang, semakin cepat seseorang menata kehidupan keuangannya semakin cepat posisi keuangannya meningkat. Memang diperlukan kemauan dan disiplin dalam hal ini tetapi bila kita tidak melangkah maka tidak ada kemajuan.
Saya sendiri pernah mengalami masa-masa dimana terpaksa harus melakukan perubahan gaya hidup, namun saya menyebutnya sebagai mundur selangkah untuk maju beberapa langkah.
Selalu ada hal baik yang dapat kita pelajari dari kondisi hidup yang tidak enak, demikian juga dalam hal keuangan, tidak enak memang karena adakalanya kita yang biasanya boros harus ngirit terutama bagi ibu-ibu yang biasanya bekerja dan harus berhenti demi mengurus anak dan rumah tangga, tetapi saya percaya pengorbanan seorang ibu demi anaknya itupun investasi.

Saya ingin mengakhiri cerita saya dengan menceritakan sebuah kisah yang diceritakkan oleh sorang teman mengenai anak-anak dengan ibu di rumah dan ibu yang bekerja.
Anak-anak yang ibu nya selalu dirumah maksudnya yang selalu memprioritaskan anaknya biasanya cemilan mereka adalah buah, juice, atau makanan sehat lainnya sedangkan ibu-ibu yang tidak memperhatikan anaknya [biasanya ibu yang bekerja dan menyerahkan anaknya 100% pada suster atau pembantu] cemilannya adalah chiki, taro, permen atau sejenisnya.

Dari kisah diatas maka saya mendorang untuk ibu-ibu, jangan takut untuk bersama anak anda dirumah, ikuti perkembangan mereka dari awal, itulah yang terbaik, pengalaman saya yang tidak ada bersama anak sejak awal membuat saya menyadari bahwa adalah sangat berharga bila seorang ibu dapat bersama anaknya sejak mereka lahir, dan berbekal pengetahuan mengelola keuangan yakinlah anda tidak akan berkekurangan.

Tidak ada komentar: