Rabu, 02 Januari 2008

Dalam Kenangan

Hari ini adalah hari pertama aktivitas kerja dimulai setelah liburan akhir tahun, rata-rata sudah mulai masuk kantor hari ini, namun buat saya, ini adalah tahun pertama saya untuk tidak ngantor sejak lulus sekolah.

Saya jadi mengenang kembali kejadian 3 bulan yang lalu ;

Ketika itu saya dipanggil bos ke ruang kerjanya, tiada angin tiada hujan tiba-tiba dia mengatakan bahwa disebabkan kondisi cash flow yang kurang baik, walau secara jumlah penjualan tidak menurun, maka dia memutuskan untuk memotong gajiku mulai bulan depan, dan potongannya tidak tanggung-tanggung, 50%!

Dengan sikap yang tetap hormat saya mencoba berargumentasi dan meminta pertimbangan dan keringanan, namun entah sebab kuat seperti apa bos tetap dengan keputusan semula tanpa bergeming.

Dengan perasaan dingin saya hanya berfikir bahwa ini adalah cara bos untuk memecat dengan halus, namun tentu saja saya tidak boleh berburuk sangka, jadi saya diskusikan hal ini dengan suami sesudah sampai di rumah.

Setelah mengkalkulasi biaya yang harus dikeluarkan bila tetap bekerja dengan penghasilan yang akan diterima setelah gaji dipotong, dan beberapa pertimbangan lain maka atas saran suami, saya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Setelah surat pengunduran diri saya buat, tiba-tiba perasaan sedih yang teramat dalam menusuk hati saya.

12 tahun bekerja pada institusi itu, membangunnya dari nol, merintisnya dengan susah payah, mengatur keuangan yang terus menerus pas-pasan, melewati berbagai dilema, memupuk harapan secara terus menerus akan terjadinya perbaikan, ternyata berakhir dengan tanpa saya sangka-sangka!

Sungguh, mimpipun saya tidak pernah! Endingnya begini rupa.

Tak kuasa menahannya saya menangis sejadi-jadinya dalam doa.

Ada kekuatan baru yang tiba-tiba menyelinap dalam hati saya,

kekuatan yang memampukan saya untuk tetap ada di kantor selama satu bulan dan mendelegasikan seluruh tanggung jawab saya kepada orang yang menggantikannya, kekuatan untuk berkata “tidak baik menuntut” kepada kakak yang marah karena merasa adiknya diperlakukan dengan tidak adil!

Kekuatan untuk bersikap positif dalam situasi yang paling negative.

Kekuatan untuk masih memiliki rasa syukur karena kekuatiran akan kekurangan secara financial berhasil diatasi dengan perbaikan gaya hidup.

Dan kekuatan untuk dapat hidup lebih sederhana dari kesederhanaan yang biasanya.

Tanpa terasa 3 bulan telah berlalu dan ternyata banyak hal-hal baru yang dapat saya pelajari dari semua kejadian yang ada dalam kehidupan ini.

Hidup hanya sementara, apapun yang kita alami akan datang silih berganti, ada hal-hal yang dapat kita hindari ada pula yang tidak dapat, ketetapan hati untuk selalu tegar walau apapun yang harus dihadapi akan menentukan kondisi hati kita.
Kitalah yang harus memutuskan.

Masa depan kita ditentukan oleh keputusan kita hari ini, demikian kata orang bijak.

Tidak ada komentar: